Merahnya senja kian tertutup oleh awan.
Semakin tak berdaya dalam berkata, dalam anganku hanya bergumam secarik kata yang kusebut dengan nostalgia.
"Ketika bungkam menuntutmu untuk bersua, bersualah jika memang waktunya. Sesungguhnya bungkam ketika harus bungkam ialah HEBAT. Dan bersua ketika harus bersua itu ialah HEBAT."
Senin, 20 April 2015
Senin, 06 April 2015
PUISI
"Berantah"
Entahlah aku pasang jala
Mana tau yang ku tangkap menawan bisa
Bait demi baitpun tak seirama
Makin menjadi dalam periuk api
Manalah dia hanya sekeping lampau mu
Benahan masa lalu hatinya
Yang kian membakar hati
Aku melaju tanpa topan
Merangkak bertopang dalam jelmaan asa
Mana bisa kau membakar sekam?
Bukan padam malah kian berkilau
Entah berantahlah kaulah kaulah
Sang kepingan lalu
Entahlah aku pasang jala
Mana tau yang ku tangkap menawan bisa
Bait demi baitpun tak seirama
Makin menjadi dalam periuk api
Manalah dia hanya sekeping lampau mu
Benahan masa lalu hatinya
Yang kian membakar hati
Aku melaju tanpa topan
Merangkak bertopang dalam jelmaan asa
Mana bisa kau membakar sekam?
Bukan padam malah kian berkilau
Entah berantahlah kaulah kaulah
Sang kepingan lalu
Sabtu, 04 April 2015
PUISI
"MURAM"
Aku meretas asa
Ketika menyulam ratusan angan yang jatuh
Aku mendongak keatap
Dengan lagaku
Beranikah aku?
Melawan duka dunia yang geram
Aku meretas asa
Ketika menyulam ratusan angan yang jatuh
Aku mendongak keatap
Dengan lagaku
Beranikah aku?
Melawan duka dunia yang geram
Langganan:
Postingan (Atom)