Senin, 11 Agustus 2014

PUISI

Sendu Daku
00.00

Kuteropong dari dekat atapku mulai gelap
Kerlip binatang angkasa yang meraung kelaparan
Persendianku mulai nyeri tertimpa air tuba
Entahlah............
Daku tersentuh oleh lantunan itu
Nyaring didadaku
Sungguh............
Mengapalah mengapa ada tetesan embun suci
Tepat melintasi pelipisku
Apakah kurangnya sadarku? Hingga?
Daku semakin terperosok dalam-dalam
Bangkitkanlah daku
Tetesan embun suci ini membuatku terpukau
Bukan bak kau kira
Daku terpukau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar